Senin, 19 Mei 2008

Chapter 12. Dream Comes True


Chapter 12. Dream Comes True

Udah dua hari Ken dan Yuri ngga telpun-telpunan, ngga ketemuan, dan ngga SMSan. Ken ngga tega kalo harus bilang sama Yuri tentang pertunangannya dengan Ayumi, dia juga ngga tau kalo Yuri ampe sakit gara-gara masalah itu. Yuri juga ngga mau hubungi Ken karena dia akan semakin ngga rela karena Ken bertunangan dengan Ayumi. Padahal hari ini, Ken dan Ayumi akan ngeresmiin pertunangan mereka. Tapi kebahagiaan mereka sama sekali ngga tersirat di wajah Ken maupun Ayumi. Ayumi tau Ken sedih karena ngga bisa bersatu dengan Yuri, dan Ayumi juga tau Yuri baru sakit, Drew yang ngasih tau. Ngeliat muka Ken yang makin kusut karena ngga sempet di setrika, Ayumi berniat nemuin Yuri yang ngumpet di rumahnya.

Acara pertunangan akan dilaksanain jam tujuh malam, tapi dua jam sebelomnya Ayumi menyelinap pergi ke rumah Yuri. Padahal dia harus pake make up, ampe tukang make up-nya nyari kemana-mana. Ampe di rumah Yuri, Yuri ngga mau ketemu tapi Ayumi ngotot ampe ngeluarin samurai, hihi. Setelah lama berunding bareng sama Mama Yuri, Shinta, Megan dan Tami yang kebetulan ada di situ, akhirnya Yuri mau ketemu juga.

Ayumi masuk ke kamar Yuri. Mama Yuri, Shinta, Megan dan Tami nungguin di luar. Saat itu Yuri lagi duduk di dekat jendela, sambil menatap hampa keluar. Dengan hati-hati Ayumi mendekati Yuri, dan berdiri di belakang Yuri.

"Yuri, Ayumi tau Yuri sedih karena Ken dan Ayumi mau bertunangan. Hal itu juga terlihat pada Ken. Beberapa hari ini Ken ngga mau makan dan ngga mau ngomong sama Ayumi. Ayumi sedih Ken begitu sama Ayumi," kata Ayumi sambil menahan sedih. Yuri tetap ngga bergeming.

"Yur," panggil Ayumi. "Yuri pasti marah banget sama Ayumi. Ayumi emang egois, cuma mikirin diri sendiri. Padahal jelas-jelas Ken ngga suka sama Ayumi. Tapi kenapa Ayumi masih ngejar-ngejar Ken? Hm," Ayumi tersenyum. "Yuri, maafin Ayumi ya. Sekarang kita ke Venus, yuk!" Ayumi menggandeng tangan Yuri, Yuri kaget dan serta merta langsung berdiri.

"Mau apa? Ngeliat kalian tunangan? Ayumi! Gue ngga mau ikut sama loe!!" teriak Yuri. Ayumi kaget dengan reaksi Yuri. Yuri menjauhi Ayumi dan duduk di tepi tempat tidur.

"Yur, bukan Ayumi yang akan bertunangan tapi Yuri dan Ken. Ayumi ngga mau Ken dan Yuri menderita. Ayumi menyerahkan Ken pada Yuri karena Ayumi tau Yuri adalah kebahagiaan Ken. Walopun Ayumi patah hati, ngga papa. Ayumi lebih ngga mau kalo Ken dan Yuri yang patah hati. KArena Ayumi sayang sama Ken juga Yuri, dan semuanya. Ayumi senang bisa ke Indonesia dan mengenal Yuri, tante Karin, Drew dan lainnya. Makanya Ayumi ngga mau semua benci sama Ayumi," kata Ayumi yang udah bersimpuh di depan Yuri.

Yuri menatap Ayumi dengan mata berkaca-kaca. Ayumi memandang Yuri dengan senyum di bibir. Yuri berdiri, Ayumi juga. Lalu mereka berdua berpelukan, tangis Yuri pun akhirnya pecah.

"Terima kasih, Ayumi," ucap Yuri di sela-sela tangisnya. "Terima kasih."

Ayumi membelai rambut Yuri sambil tersenyum. Hatinya yang sakit karena harus ngelepas Ken yang dia sayangi tidak lagi dia rasakan. Dia sekarang merasa bahagia karena semuanya akan bahagia di hari ini. Merekapun keluar dari kamar Yuri dengan bergandengan tangan dan tersenyum. Mama Yuri dan lainnya yang menunggu dengan cemas, terbelalak dengan apa yang mereka liat.

Ayumi menjelaskan pada mereka kalo dia akan membawa Yuri ke Venus Hotel, tempat pesta itu diadakan. Yuri yang akan bertunagan dengan Ken. Shinta, Megan dan Tami diminta ikut untuk mendampingi Yuri. Tanpa ba bi bu lagi mereka segera ke hotel karena setengah jam lagi acara itu dimulai.

^^^

Ken makin manyun aja dengan acara itu. Hatinya ngga ngijinin untuk bertunangan dengan Ayumi, cewek Jepang yang hanya dia anggap sebagai adik. Di hatinya cuma ada Yuri, cewek asli Indonesia yang udah mikat dia sejak pertemuannya yang pertama di Cafe La Marizza empat bulan yang lalu, saat itu mereka emang ngga kenalan langsung, tapi Ken sering liat Yuri cs di Cafe itu, nah mulai saat itulah Ken sering jadi detektif, membuntuti kemana aja Yuri pergi. Cinta pada pandangan pertama, katanya. Tapi cintanya pada Yuri harus di lebur, beberapa jam lagi dia akan bertunangan dengan Ayumi. Dia ngerasa bersalah banget sama Yuri.

Dan akhirnya tepat jam tujuh malam, acara pertunangan Ken dan Ayumi dimulai. Dilaksanain di Ball Room Venus Hotel, acara itu dihadiri oleh para tamu undangan terdiri dari teman-teman Papi Ken dan Ayumi, keluarga besar Papi Ken dan Papa Ayumi yang datang jauh-jauh dari Jepang, sejumlah kolega, teman bisnis, teman-teman dekat Ken dan para pejabat yang dikenal. Ken yang pake tuxedo hitam keliatan tampan seperti biasanya. Dylan juga ngga kalah cakep sihh... tapi Ken tetep aja nervous walopun dia ngga menginginkan kejadian ini. Sedang Ayumi udah balik ke hotel dan di ruang make up sekarang, ntar abis sambutan dari Papi Ken, dia akan muncul dengan baju warna putih. Cincin pertunangan akan dibawakan oleh Drew.

“Kami selaku orangtua Ayumi dan Ken, berharap semoga mereka bisa menjadi penerus perusahaan kami, dan cepat-cepat menikah karena kami sudah pingin punya cucu,” sambutan dari Papa Ayumi, diikuti tepuk tangan meriah dari para tamu.

Lalu sambutan dari Papi Ken, inti pidatonya sama, semoga cepet nikah dan memberikan cucu. Penting ya? pikir Ken.

Tiba saatnya acara tukar cincin dimulai, MC yang bernama Joshua itu mempersilakan Ayumi masuk ke ruangan. Seorang cewek yang pake baju rancangan designer terkenal dari Indonesia itu melenggang masuk ke ruangan itu sambil tersenyum manis banget, untung gak di kerubutin semut, hiehiehie...

Semua mata terpana akan kecantikannya, diiringi oleh tiga cewek yang cantik-cantik pula. Ken ngga berani liat, tapi Dylan maksa, akhirnya dia mau juga, dan dia pun terpana. Para tamu undangan pun kasak kusuk (ini bukan infotainment lhoo...), cewek yang mereka liat sekarang bukan Ayumi, tapi orang lain. Dan cewek tadi akhirnya udah ada di samping Ken.

“Perhatian, perhatian!!” teriak seorang cewek di antara kerumunan.

“Ayumi, apa-apaan kamu ini? Ha?” tanya Papa Ayumi setengah berteriak, “kamu mau mempermalukan Papa?”

“Maafin Ayumi, Papa,” kata Ayumi sambil menatap wajah Papanya dengan tatapan sedih, lalu beralih kepada para tamu. “Hadirin sekalian, memang seharusnya sayalah yang ada di samping Kenshiro Yamada. Saya mengenal Ken sejak masih kecil, sejak Ken masih ada di Jepang. Walaupun masih kecil saya sudah bermimpi untuk jadi pengantin, pengantinnya Ken. Saya selalu memimpikan berada disamping Ken dengan memakai baju pengantin seperti yang pernah saya lihat. Saling mengucapkan janji sehidup semati, lalu mempunyai anak, cucu dan menikmati hari tua bersama orang yang dicintai adalah impian saya. Saya bahagia sekali ketika Papa bilang saya akan ditunangkan dengan Ken. Saya sangat bahagia. Tapi ternyata tidak dengan Ken, ternyata Ken hanya menganggap saya seperti adiknya sendiri. Ken mencintai Yuriko Pramaishela, seorang gadis cantik yang pintar, humoris, lucu dan menyenangkan yang ada di hadapan anda sekarang!”

Semua tamu undangan memandang Yuri. Ken yang ada di sampingnya juga memandangnya, dia masih ngga ngerti kenapa Yuri bisa ada disitu.

“Ken dan Yuri saling mencintai, saya akan sangat berdosa jika saya memisahkan mereka hanya karena mimpi-mimpi saya. Saya akan sangat berdosa kalo saya menghancurkan mimpi mereka berdua. Ken dan Yuri juga punya mimpi untuk diwujudkan, anda semua tentu juga punya kan? Maka dengan ini saya memutuskan untuk mundur. Saya akan bahagia jika pria yang saya cintai juga bahagia, dan kebahagiaan Ken adalah Yuri,” kata Ayumi. “Ken, Yuri, maafin Ayumi ya?”

Ken dan Yuri memandang Ayumi dengan penuh rasa simpati. Seolah-olah mereka ngucapin terima kasih. Lalu Ayumi menghampiri kedua orangtuanya.

"Mama, Papa, Ayumi baik-baik aja kok, Ayumi bahagia," kata Ayumi dalam pelukan orangtuanya. Kemudian Ayumi menghampiri orangtua Ken.

"Om, tante, Ayumi mau ngucapin banyak terima kasih. Ayumi sayang sama om, tante, juga Ken. Tolong restui pertunangan mereka. Kebahagiaan Ken kebahagiaan Ayumi juga," kata Ayumi, lalu bergantian memeluk orangtua Ken. Setelah itu, Ken dan Yuri mendekati mereka.

"Pa, Yuri satu-satunya cewek yang Ken sayangi, tolong restui pertunangan kami," pinta Ken, Mami Ken mengelus bahu Papi Ken, memberi dukungan pada Ken. Akhirnya setelah menatap anak dan istrinya yang menatapnya dengan sendu, Papi Ken memeluk Yuri.

"Selamat datang di keluarga kami, Yuri," ucap Papi Ken. Yuri meneteskan airmata, lalu bergantian memeluk Mami Ken. Mama Yuri yang datang belakangan juga ikut memberikan restu. Dan setelah bertangis-tangis ria, Ken dan Yuri pun tukar cincin. Yuri memakaikan cincin di jari Ken, begitu juga sebaliknya. Semua yang hadir ikut bergembira, banyak juga yang menangis karena terharu. Tapi mereka juga tidak lupa dengan hidangan yang telah disediakan. Catering pun diserbu, kayak kucing kelaparan ketemu ikan asin.

^^^

"... Ya, begitulah, akhirnya gue sama Ken resmi bertunangan, itu semua karena kebaikan dan pengorbanan Ayumi. Ngga nyangka di umur yang semuda ini, gue udah punya tunangan. Dua hari setelah pertunangan gue dan Ken, Mami Mona dan Papi Andrew ( Orangtua Ken, mereka nyuruh gue manggil gitu), orangtua Ayumi dan Ayumi kembali ke Jepang. Ayumi harus kembali ke bangku kuliah, tapi dia janji akan ke Indonesia lagi kalo gue nikah sama Ken ^_^ (jadi malu...). Sedangkan Mami Mona, Papi Andrew dan orangtua Ayumi harus nyelesaiin pekerjaan mereka, soalnya udah ditinggal satu bulan. Gue, Ken, Mama dan Doni ikut nganter ke bandara. Lho kok ada Doni? Iya, ternyata Doni diem-diem suka sama Ayumi. Setelah gue tolak, dia milih cari cewek lain, eh ketemu sama Ayumi langsung jatuh hati, untung jatuhnya di hati, coba kalo di jalanan, kan sakit. Kata Doni, dia mulai suka Ayumi sejak Ayumi sering ke AvantikaNet. Tapi Doni minder kenalan sama Ayumi, takut ngga nyambung kalo ngobrol. Tapi akhirnya mereka bisa dekat pas acara pertunangan dadakan itu. Dan katanya lagi, mereka berdua saling janji akan terus menjaga komunikasi walaupun terpisah jarak, ruang dan waktu. Yap! Pacaran jarak jauh kan sekarang bukan masalah lagi. Ada telepon, chatting, E-mail, Video Call, bahkan yang paling kuno, surat-suratan lewat pos tapi dengan resiko ngga nyampe atau ngendon dulu di kantor pos. Ya semoga aja mereka cocok, klop, dan berjodoh.

Gue juga seneng banget karena sekarang gank gue udah bukan High Quality Jomblo anymore. Shinta masih mesra sama Andre, Megan tetep nyantol sama Evan yang culun abis, dan Tami udah punya Ryo, cowok item bin manis yang rame banget, abis dia bawa panci, ember, penggorengan, kaleng bekas dan barang-barang daur ulang lainnya, hehe... Kami sering hang out bareng terutama pas malam minggu. Seru banget deh!!

Kayak kemaren sore di restoran siap saji, kami berkumpul ngerayain ulang tahunnya Mama. Dengan hasil kerja parttime gue selama empat bulan dan sedikit suntikan dana dari Ken dan yang lainnya, jadilah pesta ultah Mama yang lumayan mewah. Dengan mengundang anak yatim piatu dari yayasan 'Anak Bangsa' dan panti wreda 'Kasih Sejahtera', juga beberapa teman kerja Mama dan tetangga kiri kanan, gue seneng banget karena acaranya sukses banget. Gue seneng banget bisa liat Mama bahagia walaupun Papa udah ngga ada, (kayaknya misi selanjutnya, nyariin suami buat Mama nih!!). Gue ngasih kado komik ShinChan terbaru buat Mama, hehehe..... Drew dan Dylan juga ikut datang.

Dan kejutan terakhir adalah gue baru tau kalo ternyata Ken itu yang hampir nabrak gue di depan gerbang skul pas gue janji sama Doni ampe di warnet jam 2. Inget kan pas bertengkar sama cowok cakep itu? Tapi kan dulu dia pake kacamata, jadi gue agak-agak lupa gitu. Dalam pengakuan Ken, dia udah lama suka sama gue, dia sering liat gue cs di Cafe La Marizza. Trus pas hari kejadian itu, dia baru nge-detektifin gue. Gagal nabrak gue, eh malah sukses nabrak tiang listrik deket kampus karena ngehindarin orang nyebrang, ampe koma tiga minggu. Trus maksudnya dia masuk ke mimpi gue apa? Ternyata dia pernah bernazar (ceilee...) kalo roh dia bisa keluar dari tubuhnya, dia bakal masuk ke mimpi gue. Mana ada orang waras ngomong kayak gitu? Sableng nih anak, pikir gue saat itu.

Gue -walaupun masih sedikit confuse dengan semua kejadian ini- seneng banget bisa bersatu sama Ken, pangeran impian gue. Well, gue harap gue ngga akan terbangun kalo semua ini ternyata hanya mimpi karena mimpi ini terlalu indah buat gue." Tulis Yuri di dalam blog yang dia beri judul 'My Dream Comes True' itu saat jaga warnet ditemani Ken.

"Say..." panggil Yuri.

"Hm?" Ken yang dari tadi baca majalah komputer beralih menatap Yuri, dalam.

"Tau ngga?"

"Apa?"

"I think my dream comes true," kata Yuri diiringi suara lembut milik Mariah Carey yang menyanyikan lagu 'Forever' di winamp komputernya.

"From now

Until forever.....

And ever, my darling

Forever......

You will always be the only one.....

You will always be the only one."

-The End-


Tidak ada komentar: