Sabtu, 06 Maret 2010

Jahatnya mereka padaku ..

Memberi maaf pada mereka berdua adalah hal yang sangat sulit aku lakukan. Setelah apa yang mereka perbuat denganku, apa mungkin aku memaafkan mereka segampang itu?

Aku sudah mengenalnya selama tiga tahun. Aku berpacaran dengannya selama 4 bulan. Mereka tunangan tanggal 14 februari dan aku baru di putus tanggal 20 februari. Kalian tau bagaimana rasanya? Sakit!

Aku tidak tau kenapa harus jadi seperti ini. Katanya dia tidak mau di jodohkan, dia tidak suka sama tunangannya. Tapi dia mempertahankan tunangannya. Maksudnya bagaimana? Dia menyakiti aku untuk cewe itu, tapi dia juga memberi aku harapan. Semu!

Semuanya telah aku berikan padanya. Aku berkorban banyak untuknya. Aku menerima dia apa adanya. Aku pun tau dia sering membohongiku. Entah, harus dengan apa aku memaafkan mereka. Aku tidak bisa memaafkan mereka. Hatiku begitu sakit di perlakukan begini. Hati mereka mungkin sudah mati.

“ngapain kamu nangis buat cowo yg sudah mengkhianati kamu?”

“buat apa sih kamu buang2 air mata buat cowo cemen kek gitu?”

“ngga ada gunanya kamu mikirin dia, toh dia juga gak mikirin kamu..”

“sudahlah lupain aja dia, dia sudah mengkhianati kamu.. lihat saja, suatu saat nanti dia akan dapat balasannya..”

Ohh,, seandainya aku bisa. Aku sangat menyayanginya. Aku masih menginginkannya. Seluruh jiwa ragaku sudah aku berikan untuknya. Seandainya aku bisa melupakan dia lebih cepat. Kenangan2 bersamanya sungguh menyenangkan.. tiga tahun aku melewati hari bersamanya. Tapi hanya dengan 1 hari saja dia telah menghapus dan menghancurkan impianku. Dia dan terutama cewe itu. Aku pun sekarang sudah tidak sudi lagi menyebut namanya.

Ya Allah, sungguh aku belum bisa menerima ini semua. Aku tidak rela. Kenapa harus ada dia sih? Kenapa harus ada pertemuan jika perpisahan itu tidak di inginkan?

Gak bisa, aku gak bisa begini terus. Aku harus tetap optimis. Aku harus tetap percaya diri. Aku bisa melewati hari tanpa dia. Tanpa kehadiran dia, tanpa sms/telp dari dia. Ya, aku harus menjauh darinya.

“Tapi kalo dia mau balik sama kamu gimana?”

Nonsense. Mana mau dia balik sama aku? Siapa sih aku? Aku tuh Cuma cewe jelek dan bodoh, yang gampang di tipu dan di bohongi. Aku bukan siapa2. Aku juga gak kaya, aku Cuma kerja di warnet.

“Apa kamu masih mau menerima dia?”

Ya. Aku sayang ama dia, dia sangat berarti buat aku. Aku akan menunggu dia, walo itu sampai mati.

Sekarang aku sendiri. Aku sendirian lagi. Semua perjuanganku, kekuatan cintaku, do’a-do’aku selama ini sia2 belaka. Tapi tidak ada penyesalan pada diriku. Aku tidak mau menyesal kalo aku pernah menjadi bagian dari dirinya, walo dia tidak pernah setulus aku mencintai dan menyayanginya. Aku tidak mau menyesal kalo aku pernah mencintai seseorang yang tega membohongi aku. Dan semua telah berakhir.

Jadi ingat sama nenekku. Di saat-saat seperti ini, hiks.

“Nek .. aku kangen, cucumu ini sedang rapuh dan tidak ada yang menemani lagi. Dia jahat sekali sama aku Nek. Kenapa dia tega sekali sama aku? Tidak taukah dia kalo aku sangat mencintainya, Nek? Kenapa dia tega sekali mempermainkan perasaanku Nek? Kenapa cewe itu tidak bisa merasakan rasa sakit yang aku rasakan? Kenapa dia tega menyakiti hati cewe lain? Padahal aku sendiri tidak pernah mau menyakiti hati siapa2.. aku tidak pernah menyakiti hati siapapun, tapi kenapa ada orang yang tega menyakiti hatiku? Nek .. aku sangat kehilangan dia. Seperti saat nenek meninggal dulu, aku sangat kehilangan Nenek.. hiks.”

Saat ini mungkin mereka berdua sedang bersenang2. Ya bersenang2 diatas penderitaanku.

Teruntuk Sidiq Nurbiyanto dan Pury Wijayanti .. semoga tambah bahagia..

read more ..