Dear Sakti,
Mungkin
aneh rasanya aku mengirimkan sepucuk surat ini untukmu. Karena selama ini kita
jarang berkomunikasi melalui surat. Aku ingat dulu kamu mengirimkan aku e-mail,
saat aku tidak berada di kota ini untuk beberapa waktu. E-mail pertama kamu
untukku, tapi sayang, udah terhapus begitu aja. Satu hal yang aku ingin tahu
waktu itu sampai sekarang.
Apakah
waktu itu kamu merindukanku?
Dear
Sakti,
Beberapa
hari ini aku merasa ada yang hilang dari keseharianku. Baru ku sadari hari ini,
selama empat hari ini tidak ada satu pesan singkat darimu. Tidak ada ucapan ‘hati-hati
di jalan, kalau jatuh bangun sendiri’ dari kamu ketika aku mau berangkat kerja,
tidak ada pesan singkat yang mengingatkan aku untuk istirahat, tidak melihat ke
layar computer terus, tidak ada pesan singkat jam setengah enam pagi
membangunkan aku dari tidurku. Dan tidak ada pesan singkat mengucapkan selamat
tidur walaupun kamu hanya menuliskan, ‘Tidur tidur ..’
Aku
ingin sekali menuliskan pesan singkat padamu. Walaupun hanya ‘hai .. sedang
apa?’ tapi ketika akan ku kirimkan, pasti aku hapus lagi. Kenapa? Aku takut
pesan sesingkat itu kamu enggan membalasnya.
Dear
Sakti,
Aku
tahu kamu tidak suka aku bermain dengan kata-kata, mungkin juga kamu tidak
mengerti apa yang sudah aku tulis di sini. Aku hanya ingin kamu tahu ..
Aku
merindukanmu.
Dari
: Amy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar