Rabu, 23 Januari 2013

Dear Mantan

Dear mantan,

Hai, apa kabar? Baik-baik saja kan?

Ku dengar kamu sudah nikah sekarang dengan wanita yang dulu pernah kamu kenalkan padaku lewat YM. Jahat sekali kamu, bahkan sampai setahun ini, kamu tidak juga mempertemukan aku dengannya.

Aku tidak tau mana yang benar. Apakah kamu beneran sudah nikah atau belum. Ataukah itu hanya alibimu agar orang-orang percaya kalau kamu ‘laku’ dan kamu ‘baik’ seperti yang dulu sering kamu lakukan. Kamu sering mengaku dengan semua orang kalau kamu akan segera menikah dengan pacar kamu. Kamu sering bilang pada semua orang bahwa wanita yang sedang berada di sampingmu adalah ‘istri’mu.

Aku tidak menyalahkanmu atas putusnya hubungan kita. Aku tidak merutuki atas apa yang terjadi pada hubungan kita di masa lalu. Hanya saja, aku belum tau pasti apa yang sebenarnya terjadi. Karena selama ini ku pikir aku baik-baik saja denganmu, dengan keluargamu, dengan adik-adikmu, kecuali dengan orang tuamu.

Apakah karena aku hanya lulusan SMU? Ataukah karena aku orang yang tidak punya? Atau, karena aku tidak melanjutkan pendidikanku ke jenjang kuliah? Dan apakah karena aku hanya seorang pekerja serabutan? Ah, bodo’ amat. Toh hal itu sudah tidak penting buat aku.

Tahu tidak, aku tidak berharap bisa bertemu denganmu setelah beberapa bulan ini. Akupun lebih suka sendiri. Dan juga karena aku masih mempunyai seseorang yang lain, yang aku sayangi selama sembilan tahun ini. Terkejutkah kamu? Kamu memang harus terkejut. Dia jauh lebih baik daripada kamu. Dia selalu mendukungku dalam hal apapun. Walaupun aku hanya seorang pekerja serabutan. Dia dan kamu jelas berbeda. Dia bukan kamu, dan kamu bukan dia. Tapi aku lebih menyukai dia.

Oh ya, bahkan keluargamu sekarang jadi haters padaku. Aku sih tidak masalah. Toh, aku tidak pernah melakukan kesalahan pada mereka. Yang ada mereka yang sudah membuat aku kecewa.

Sudah ya, ini hanya pelampiasanku saja sih. Aku juga tidak ada maksud apa-apa. Toh aku tidak lagi mengharapkanmu.

Semoga di lain kehidupan, kita tidak pernah bertemu lagi. Amin.

Bye.

1 komentar:

Gustono Sugastian mengatakan...

sing sabar ya ut...