Sabtu, 17 Juli 2010

Tangisku bukan tangis biasa.

Mereka tidak menghargai sedikitpun apa yg udah aku lakuin selama ini. Mereka tidak mengerti bagaimana sakitnya perasaanku. Yang paling aku benci dari semuanya adalah teriakan2 mereka.

Lima tahun yang lalu, selama dua tahun mereka menekan perasaanku, hampir" aku menyerah dengan keadaan, dan membuatku depresi dan frustasi. Karena selama ini aku tidak pernah protes/membantah, mereka menganggap enteng aku. Semua yg aku katakan, semua yg aku lakukan, dianggap angin oleh mereka. Tapi kalau udah nyangkut masalah uang, aku yg pertama kali di cari. Teriakan" mereka membuat aku [lagi-lagi] meneteskan air mata.

Dan kali ini air mataku kembali menetes untuk seorang anak yang orangtuanya pernah menyakiti aku.

Dengan segenap jiwa, aku membantu mereka .. anak" mereka karena aku gk mau yang dulu aku alami, mereka alami juga. Awal tahun pelajaran baru ini, keponakanku, masuk SMA, karena dia masuk sekolah swasta tepatnya di SMEA, bapaknya yang saat ini di Kendari, Sulawesi Tenggara, bilang gk mau biayain, sementara ibunya jauh di Salatiga. Pulangnya juga gak tentu. Sementara itu dari pihak sekolah bilang biaya administrasi pas pendaftaran ulang ini sebesar Rp 365.000,- awalnya keponakanku ini gk mau sekolah, tapi dia malah kebingungan sendiri waktu disuruh bayar uang tersebut, karena itu, aku berusaha pinjam duit sama temanku, tapi gagal, dan akhirnya aku ambil uang gajiku bulan ini .. semua itu buat bayar biaya administrasi dia.

Beberapa hari yang lalu, kembali dia bilang gk mau sekolah.
Dia : Ngapain juga aku sekolah kalau orgtuaku gk mau kasi biaya.
Aku : Trus kamu anggap apa bantuanku? kamu anggap apa yg aku lakuin slama ini? Aku cm gk mau kamu ngalamin apa yang aku alamin dulu.
Dia : tapi aku gk mau ngerepotin kamu, mbak.
Aku : emang slama ini kamu ngeliat aku kerepotan? kan gak .. Udahlah, sekolah aja. Kalau aku bisa, aku mampu, aku akan biayain terus kamu. Gk usah peduliin bapak kamu, kalau dia kirim duit ya syukur, kalau gk ya udah ..
Dia : Ho oh ..
Saat itu aku dan dia menangis bareng.

Dan kemaren, dia ngebantah semua omongan ibuku. Makanya ibuku kesal. Aku cuma bisa diam. Aku gk tau apa yg ada di pikiran dia. I know that she hate my mom. Yah, aku cuma bisa menangis aja ..

Aku sama sekali gak membutuhkan uangku kembali. Aku hanya ingin berguna buat mereka, karena dengan begitu mereka akan bisa sedikit menghargai apa yg telah aku lakukan. Gk terasa kembali menetes air mataku.

Ya Allah, berikan aku kekuatan.

Kalo saja mereka bisa sedikit menghargai org" disini.
Kalo saja mereka bisa sedikit jadi penurut.
Kalo saja mereka tau apa yg kami lakuin adalah demi masa depan mereka.

Ya Allah .. apa aku bisa memikul tanggungjawab sebesar ini? Tanggungjawab setara orangtua.

Hesti, Sari .. aku ngerti apa maunya kamu, tapi apa kamu ngerti apa maunya aku?

Tidak ada komentar: