Jumat, 20 Juni 2008

Mendengarkan Cinta

MENDENGARKAN CINTA

Hal-hal yang pingin kita omongin, atau yang harus kita
bilang, justru malah nggak pernah kita ungkap.
Parahnya lagi, kita terbiasa pake simbol-simbol atau
kata-kata lain buat nunjukin arti sebenernya.
Walhasil, seringnya maksud kita itu jadi nggak
terkomunikasikan dan bikin orang lain ngerasa bete,
nggak disayang, nggak dihargai.

Iya sih, ada saat-saat kita ngerasa nggak nyaman
mengekspresikan cinta yang kita rasa. Karena takut
mempermalukan orang lain, atau diri kita sendiri, kita
ragu buat bilang, "I love you". Jadinya, kita
menyampaikan perasaan itu lewat kata-kata yang lain;
"jaga diri baik-baik", "belajar yang bener",
"hati-hati di jalan", "jangan ngebut", "jangan lupa
makan". Tapi, sebenernya, itu cuma opsi-opsi lain dari
perkataan yang sesungguhnya; "saya sayang kamu", "saya
peduli sama kamu", "kamu sangat berarti buat saya",
"saya nggak mau kamu terluka".

So, nggak ada salahnya kita coba MENDENGARKAN CINTA
lewat kalimat-kalimat yang dikatakan orang lain.
Ungkapan eksplisit itu penting,tapi bagaimana kita
mengungkapkannya bisa jadi jauh lebih penting.
Setiap pelukan bermakna cinta meski kata-kata yang
keluar sangat berbeda. Setiap perhatian yang diberikan
orang lain menyimpan cinta walau bentuknya kaku, atau
mungkin kasar. Yang pasti, kita harus mencari dan
mendengar cinta yang ada di baliknya.

Seorang ibu bisa ngomelin anaknya karena nilai rapot
atau kamar yang berantakan. Si anak mungkin hanya
mendengar omelannya. Tapi kalo dia bener-bener
MENDENGAR, dia bakal mendapatkan cinta di sana .
Kepedulian dan cinta ibunya muncul dalam bentuk
omelan. Tapi gimana pun juga, itu adalah cinta.

Seorang gadis pulang larut malam, dan akhirnya dapet
kuliah gratis dari bokapnya. Gadis itu cuma nangkep
kemarahan sang bokap. Tapi kalo dia mencoba untuk
MENDENGARKAN CINTA, dia bakal menemukannya. "Kamu
gimana sih, Papa jadi khawatir sama kamu," kata
bokapnya. Tau nggak, itu sama aja dengan "Papa sayang
dan peduli sama kamu. Kamu sangat berarti buat Papa"
yang sayangnya, nggak tersampaikan dengan lisan.
Kita mengungkapkan cinta dalam banyak cara--hadiah
ulang tahun, pesan-pesan kecil, dengan senyuman,dengan
air mata. Cinta nggak hanya ada dalam kata-kata, tapi
juga dalam diam. Dan seringkali kita menunjukkan cinta
dengan memaafkan orang yang nggak mau mendengar cinta
yang kita sampaikan.

Masalah dalam "mendengarkan cinta" adalah kesulitan
dan keterbatasan kita untuk mengerti bahasa cinta yang
dipakai orang lain. Yang kerap terjadi, kita jarang
mendengarkan orang lain. Kita mendengar kata-
kata, tapi kita nggak mempertimbangkan ekspresi atau
tindakan-tindakan yang mengiringi kata-kata itu.
Sering juga kita cuma bisa mendengar hal-hal negatif,
penolakan, kesalahpahaman dan mengabaikan
cinta yang menjadi dasarnya.

Dengerin deh, cinta-cinta yang ada di sekitar kita.
Kalo kita bener-bener berusaha mendengarkan, kita
bakal temui bahwa kita sebenarnya memang dicintai.
Mendengarkan cinta bisa membuat kita sadar bahwa dunia
ini adalah tempat yang begitu indah.

Cinta adalah anugerah.
Membuat kita tertawa.
Membuat kita bernyanyi.
Membuat kita sedih.
Membuat kita menangis.
Membuat kita bertanya "kenapa?"
Membuat kita menerima.
Membuat kita memberi.
Dan yang paling penting, membuat kita hidup.

Bukanlah kehadiran atau ketidakhadiran yang penting;
kita nggak perlu merasa kesepian meski kita sedang
sendiri. Sendiri itu perlu, lho. Dan itu jangan sampe
membuat kita jadi kesepian. Yang jadi masalah bukan
berada bersama seseorang, tetapi berada untuk
seseorang.

Jangan pernah ragu nyatakan cinta. Jujurlah dengan apa
yang kita rasa dan katakan. Nggak ada ruginya
mengekspresikan diri. Ambil kesempatan untuk
mengungkapkan pada seseorang betapa pentingnya
dia buat kita. Lakukan, buat perubahan, hindari
penyesalan.

Satu lagi, tetaplah dekat dengan kawan dan keluarga,
karena mereka udah berjasa membangun diri kita yang
sekarang. Cinta memang ada untuk ditebarkan. Dan saat
cinta yang kita berikan diterima, atau dibalas,itulah
saat hidup menjadi penuh makna.

From :
Artikel : Mendengarkan Cinta

Tidak ada komentar: